Artikel Drh. Ai Srimulyati, M.Si (02 Februari 2017)
Apakah brucellosis itu dan apakah penyebabnya?
Brucellosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Brucella. Berbagai spesies hewan dan juga manusia dapat terjangkit penyakit ini. Dampak utama brucellosis adalah timbulnya penyakit reproduksi pada hewan, namun dapat juga menyebabkan demam berulang, arthritis (radang persendian) atau mastitis (radang ambing).
Hewan apa yang dapat terkena brucellosis?
Brucellosis dapat menyerang domba, kambing, sapi, babi, kuda dan anjing. Brucellosis juga dapat menjangkiti tikus dan hewan liar termasuk rusa, bison, unta, kerbau rawa dan mamalia laut.
Bagaimana hewan terkena brucellosis?
Pada hewan, Brucella biasanya menyebar melalui kontak dengan cairan atau jaringan kelahiran dari hewan yang terinfeksi (misalnya plasenta, janin yang gugur, cairan janin, cairan vagina). Bakteri juga dapat ditemukan pada susu, darah, urin dan semen dari hewan terinfeksi. Hewan dapat juga mendapatkan bakteri ini melalui oral, kontak langsung dengan membran mukosa (mata, hidung, mulut), atau luka pada kulit. Brucella juga dapat ditularkan oleh benda yang terkontaminasi (fomites) seperti peralatan, pakaian, sepatu, jerami, pakan atau air. Sebagian hewan adalah pembawa, mereka memiliki bakteri pada tubuhnya namun tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Hewan ini dapat menumpahkan bakteri ke lingkungan untuk jangka waktu yang lama serta menginfeksi hewan lainnya dalam kawanan.
Bagaimanakah gejala hewan yang terserang brucellosis?
Brucellosis menyebabkan masalah reproduksi (misalnya aborsi, lahir mati, infertilitas) pada sebagian besar spesies hewan. Tanda-tanda lain dapat mencakup arthritis pada sapi dan babi, mastitis dan pincang pada kambing serta lesi kulit yang mengalir ("withers fistulous") pada kuda.
Dapatkah kita terserang brucellosis?
Dapat. Manusia dapat terinfeksi brucellosis secara oral akibat mengonsumsi susu mentah atau produk susu yang tidak dipasteurisasi yang mengandung bakteri Brucella. Kontak langsung atau paparan aerosol oleh cairan hewan terinfeksi adalah tambahan cara untuk terinfeksi. Mereka yang bekerja dengan hewan (misalnya produsen ternak, dokter hewan) mungkin berada pada risiko yang lebih tinggi untuk terpapar Brucella. Infeksi pada manusia menyebabkan gejala flu (demam, keringat dingin, sakit kepala, sakit punggung). Arthritis (radang sendi) dan demam berulang dapat terjadi pada infeksi jangka panjang. Pada kasus yang jarang, brucellosis dapat melibatkan sistem saraf, mata, atau jantung.
Siapa yang harus kita hubungi jika diduga terjangkit brucellosis?
Pada hewan: Hubungi dokter hewan Anda segera!
Pada manusia: Hubungi dokter Anda segera!
Bagaimana cara melindungi hewan kita dari brucellosis?
Brucella dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan pada kondisi lingkungan yang optimum namun dapat dimusnahkan oleh pemanasan dan beberapa disinfektan. Jaga selalu kebersihan dan lakukan disinfeksi pada daerah yang terkena urin, darah, susu, atau discharge hewan yang terinfeksi. Isolasi hewan yang sakit dari hewan lain untuk menghindari penyebaran penyakit. Di Amerika Serikat, vaksinasi digunakan untuk mengontrol brucellosis pada sapi.
Bagaimana cara kita melindungi diri dari brucellosis?
Hindari mengonsumsi susu mentah atau produk susu yang tidak dipasteurisasi. Pakai pakaian pelindung (sarung tangan, masker) ketika menangani jaringan reproduksi (membantu persalinan bayi hewan yang baru lahir). Selalu cuci tangan Anda setelah menyentuh hewan.
CFSPH Technical Fact Sheets. Brucellosis at http://www.cfsph.iastate.edu/DiseaseInfo/
CDC website. Brucellosis at http://www. cdc.gov/ncidod/dbmd/diseaseinfo/ brucellosis_g.htm
USDA-APHIS-VS. Brucellosis at http:// www.aphis.usda.gov/vs/nahps/ brucellosis/
Tahun ini : | 224,249 |
Bulan ini : | 37,814 |
Hari ini : | 823 |
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
Jl. Enggano No 17, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310, DKI Jakarta, Indonesia
Email: infokarantinapriok@pertanian.go.id
Telp. (021) 43800148, 43800150
Fax (021) 43902124, 43931061
SMS/WA 082311811181
Website http://tanjungpriok.karantina.pertanian.go.id/