Karantina Pertanian Tanjung Priok Studi Banding Sistem Mutu ke BBIB Singosari
Karantina Pertanian Tanjung Priok Studi Banding Sistem Mutu ke BBIB Singosari
Berita Karantina drh. Galuh Ardhanaricwari Hanum (22 Desember 2021)
Malang (16/12) - Demi meningkatkan penguatan dan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) pelayanan yang terintegrasi, Karantina Pertanian Tanjung Priok melakukan studi banding ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari. BBIB Singosari dipilih sebagai tempat studi banding kali ini mengingat segudang prestasi terkait SMM yang telah diraih oleh Badan Layanan Umum (BLU) lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan ini.
Tim SMM Karantina Pertanian Tanjung Priok yang diwakili oleh Dr. Masanto, S.P., M.Sc-Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Muda, drh. Ratna Normaliska, M.Si-Dokter Hewan Karantina Ahli Muda, Johan Permada, S.P., M.Sc dan Duan Bari, S.P.-Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama disambut baik oleh Ir. Nurkhayati, M.M.-Kepala Bagian Umum sekaligus Manajer Mutu didampingi Suhartanti N., S.Pt-Sub Koordinator Kepegawaian dan Tata Usaha dan Aris Bachtiar, S.Pt-Sub Koordinator Program dan Keuangan
Selain pemaparan terkait profil dan penerapan SMM di BBIB, Tim juga diperkenankan mengunjungi fasilitas dan kegiatan penampungan sperma di lapangan yang didampingi drh. Ndaru Pranomo dan bank sperma yang didampingi oleh Arsdiana S.Pt. Tim SMM juga berkesempatan melakukan diskusi dengan Natalia H.K., S.Pt, M.Hum-Sub Koordinator Informasi dan Pelayanan Teknis yang sekaligus sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).
"Kami juga baru mengintegrasikan SNI ISO 9001:2015 Tentang Persyaratan Sistem Manajemen Mutu dan SNI ISO 37001:2016 Tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan. Kami sangat mengapresiasi rekan-rekan Karantina Pertanian Tanjung Priok yang sangat konsisten mengembangkan SMM secara terintegrasi walaupun dengan beban dan volume pekerjaan harian yang sangat besar", puji Nurkhayati.
Secara terpisah, Hasrul, S.P., M.P-Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok menaruh harapan yang besar kepada Tim SMM agar di awal Tahun 2022 mulai merintis integrasi secara keseluruhan terhadap sejumlah SMM yang telah diterapkan oleh Karantina Pertanian Tanjung Priok. "Kita harus terus menunjukkan peningkatan tidak hanya dari sisi kualitas layanan sertifikasi perkarantinaan tetapi juga kesisteman mutu yang terintegrasi sebagai nilai lebih tersendiri menuju Etalase Karantina Pertanian Indonesia", ujar Hasrul.