Artikel drh. Galuh Ardhanaricwari Hanum, M.Si (23 Juli 2018)
Jakarta, Karantina Priok – Mungkin kita tak sering mendengar tentang Plumeria rubra dan Dracaena fragrans, tapi saat mendengar bunga kamboja dan daun suji tentu kita semua mengenalnya. Dua jenis tanaman tersebut ditanam dan dibudidayakan di Sukabumi dan juga telah diekspor ke Korea Selatan (9/07) sebanyak dua ribu batang.
Plumeria rubra (Bunga Kamboja)
Bunga kamboja umumnya dijumpai disekitar pemakaman, namun ada beberapa jenis bunga kamboja yang dapat dijadikan tanaman hias, seperti bunga kamboja Jepang. Bentuknya yang cantik, dan wanginya yang menggoda meyebabkan tanaman ini digemari kolektor tanaman hias.
Botanis berkebangsaan Perancis bernama Charles Plumierlah yang pertama kali menemukan bunga kamboja. Walaupun bernama kamboja, ternyata nama ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan negara Kamboja, karena ternyata bunga ini berasal dari Amerika Tengah yang meliputi Equador, Colombia, Cuba, Venezuela, dan Meksiko (Wikipedia 2017).
Bunga Kamboja diperkirakan pertama kali dibawa ke Indonesia oleh bangsa Portugis dan Belanda. Selain indah, bunga kamboja ternyata juga mengandung berbagai senyawa yang berkhasiat seperti triterprenoid amirin, lupeol, dan fulvoplumierin. Senyawa tersebut bersifat antipiretik, antiinflamatif, dan analgesik (Wikipedia 2017).
Banyak sekali jenis bunga kamboja, salah satunya adalah Plumeria rubra. Tanaman ini termasuk tanaman gugur yang telah dibudidayakan secara luas di iklim subtropis dan tropis di seluruh dunia. Plumeria rubra banyak digunakan di kuil dalam upacara keagamaan dan di pemakaman. Tumbuh sebagai pohon yang menyebar hingga 2 – 8 m. Bunga Plumeria rubra muncul di ujung cabang, memiliki lima kelopak, warna merah muda atau putih dengan nuansa kuning di tengah, bunganya berdiameter 5 – 7.5 cm (Wikipedia 2018).
Dracaena fragrans (Daun Suji)
Daun suji merupakan tumbuhan perdu yang daunnya dimanfaatkan orang sebagai pewarna hijau alami untuk makanan. Daun suji memberikan warna hijau yang lebih pekat daripada daun pandan, namun daun suji tidak memiliki aroma seperti daun pandan. Selain dimanfaatkan sebagai pewarna, tanaman ini juga biasa ditanam di pekarangan karena bentuknya yang indah dan bunganya yang menyebarkan aroma wangi (Wikipedia 2018).
Daun suji merupakan tanaman semak yang tumbuh lambat. Tanaman dewasa mencapai 15 m, dengan batang tegak dan ramping. Daun berwarna hijau mengkilap, dengan panjang 20 -150 cm dan lebar 2 – 12 cm. daun tegak menyebar. Bunga mulai diproduksi saat batang mencapai 15 – 160 cm. Bunga individu berdiameter 2.5 cm, berwarna merah jambu, dengan pusat merah atau ungu halus (Wikipedia 2018).
Sumber :
Gambar bunga kamboja diunduh dari http://style.tribunnews.com/2017/11/30/terkenal-dengan-kemistisannya-ternyata-begini-asal-mula-bunga-kamboja-banyak-ditemukan-di-makam?page=2
Gambar daun suji diunduh dari https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Suji.jpg
Wikipedia. 2017. Bunga Kamboja. [Internet] [Diunduh pada 11 Juli 2018] [Tersedia pada https://id.wikipedia.org/wiki/Bunga_Kamboja]
Wikipedia. Dracaena fragrans. [Internet] [Diunduh pada 11 Juli 2018] [Tersedia pada https://en.wikipedia.org/wiki/Dracaena_fragrans]
Wikipedia. 2018. Plumeria rubra. [Internet] [Diunduh pada 11 Juli 2018] [Tersedia pada https://en.wikipedia.org/wiki/Plumeria_rubra]
Wikipedia. 2018. Suji. [Internet] [Diunduh pada 11 Juli 2018] [Tersedia pada https://id.wikipedia.org/wiki/Suji]
Tahun ini : | 224,232 |
Bulan ini : | 37,797 |
Hari ini : | 806 |
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
Jl. Enggano No 17, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310, DKI Jakarta, Indonesia
Email: infokarantinapriok@pertanian.go.id
Telp. (021) 43800148, 43800150
Fax (021) 43902124, 43931061
SMS/WA 082311811181
Website http://tanjungpriok.karantina.pertanian.go.id/