Artikel drh. Galuh Ardhanaricwari Hanum (12 Agustus 2020)
Kelapa sawit merupakan tanaman asli
Amerika Selatan dan Amerika Tengah, yang banyak dibudidayakan di Indonesia.
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan iklim tropis seperti
Indonesia. Budidaya kelapa sawit digalakkan di Indonesia karena kelapa sawit merupakan
tanaman yang bernilai ekonomis tinggi serta dapat digunakan sebagai bahan baku
dalam industri makanan, kosmetik, produk kebersihan, dan digunakan sebagai
biodiesel. Produksi sawit untuk pasar dunia dikuasai oleh Indonesia dan
Malaysia. Indonesia merupakan produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di
dunia. Menilik perkembangan industri olahan kelapa sawit, minat pasar dunia
akan kelapa sawit menunjukkan kecenderungan untuk meningkat sejalan dengan
pertumbuhan populasi dunia yang akan meningkatkan konsumsi produk dengan bahan
baku minyak sawit, seperti produk kosmetik dan biodiesel.
Produksi kelapa sawit dipengaruhi beberapa
faktor seperti faktor musim, pasokan air, nutrisi, dan serangan hama tanaman.
Serangan penyakit cukup mempengaruhi produktivitas kelapa sawit. Sebagai
contohnya, serangan
hama ulat pemakan daun Lepidoptera,
berpotensi menyebabkan penurunan hasil produksi sebanyak 35%. Penyakit busuk
pangkal yang disebabkan infeksi cendawan Ganoderma boninense pada kelapa sawit, dapat menyebabkan kematian tanaman.
Keunggulan lain yang dimiliki industri kelapa sawit adalah semua produk
hasil olahan kelapa sawit berpotensi untuk dimanfaatkan dalam industri lain
sehingga tidak menghasilkan limbah buangan. Sebagai contoh pengolahan minyak
kelapa sawit mentah, menghasilkan produk sampingan yang dapat dimanfaatkan
untuk pembuatan margarin, sabun, shortening, fatty acid, fatty alcohols,
dan stearic acid.
Perkembangan Industri Kelapa Sawit di Indonesia
Industri pengolahan kelapa sawit merupakan industri strategis dalam
menunjang perekonomian bangsa. Industri ini berperan besar dalam menyumbang
devisa negara, membangun perekonomian daerah, pengurangan kemiskinan, dan
berperan dalam pengurangan emisi. Industri kelapa sawit berperan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah pinggiran, yang diharapkan dapat
mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Perkembangan industri kelapa sawit
di Indonesia, bermula sejak masa colonial. Budidaya kelapa sawit berawal dari
empat benih yang dijadikan koleksi Kebun Raya Bogor pada tahun 1848. Biji ini
kemudian disebarkan untuk ditanam diberbagai lokasi di Indonesia. Pada tahun 1878, percobaan budidaya kelapa
sawit seluas 0.4 hektar dilakukan di Deli, Sumatera. Hasil produksi kelapa
sawit pada percobaan budidaya ini cukup tinggi, bahkan melebihi produksi di
negara asalnya yaitu Afrika Barat. Sedangkan pengolahan buah kelapa sawit
bermula pada tahun 1911, ketika perusahaan Belgia membuka perkebunan kelapa
sawit komersial pertama di Pulau Raja (Asahan) dan Sungai Liput (Aceh). Langkah
awal perusahaan Belgia ini kemudian diikuti perusahaan Jerman, Belnda, dan
Inggris. Pada tahun 1916, telah terdapat 19 perusahaan perkebunan kelapa sawit
di Indonesia, dan meningkat menjadi 34 perusahaan pada tahun 1920. Perkembangan
industri kelapa sawit Indonesia cukup pesat setelah diterapkannya model
perkebunan kelapa sawit sinergi antara petani dengan korporasi yang dikenal
dengan Perkebunan Inti Rakyat (PIR). PIR dikembangkan pada tahun 1980-1985
dalam rangka pengembangan ekonomi local, sedangkan PIR 1986-1995 yang dikenal
dengan nama PIR Transmigrasi dikaitkan dengan pengembangan koperasi pedesaan.
Pola-pola pengembangan PIR seperti inilah yang menyebabkan perkebunan kelapa
sawit Indonesia menyebar dari Aceh sampai dengan Sulawesi (Sumber : GAPKI).
Dengan kondisi perekonomian saat pandemi ini, pemerintah harus berusaha
mengatasi masalah pembangunan ekonomi nasional yang diarahkan untuk mengurangi
kemiskinan, mengatasi pengangguran, peningkatan pendapatan, stabilisasi
ekonomi, serta pemerataan pembangunan. Salah satu solusi dalam memecahkan
masalah ini adalah pengembangan agribisnis kelapa sawit. Industri kelapa sawit
memiliki peranan cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi bangsa, sebagai salah
satu penyumbang devisa terbesar.
Sebagai salah satu komoditas pertanian yang berperan penting dalam perekonomian bangsa, perkebunan kelapa sawit juga membuka kesempatan dan lapangan kerja bagi masyarakat pedesaan yang diharapkan dapat berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain petani sawit, banyak sektor yang terkait dengan industri kelapa sawit seperti industri pupuk, pestisida, alat dan mesin perkebunan, dan alat angkut hasil perkebunan. Peningkatan perkembangan industri kelapa sawit secara tidak langsung akan meningkatkan sektor-sektor yang juga terkait dengan industri tersebut.
Tahun ini : | 224,224 |
Bulan ini : | 37,789 |
Hari ini : | 799 |
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
Jl. Enggano No 17, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310, DKI Jakarta, Indonesia
Email: infokarantinapriok@pertanian.go.id
Telp. (021) 43800148, 43800150
Fax (021) 43902124, 43931061
SMS/WA 082311811181
Website http://tanjungpriok.karantina.pertanian.go.id/